ALLCOMA

Penambahan wawasan, sudut pandang, dan cara berfikir agar hidup lebih bermakna

Rabu, 25 September 2013

BASE LEVEL dan ACCOMODATION

Dalam mempelajari Sedimentologi dan Stratigrafi kita akan berhubungan dengan Ruang dan Waktu. Dan kedua aspek tersebut masuk ke dalam Accomodation (Akomodasi) dan Base Level. Tetapi, sebelum membahas Akomodasi dan Base level, kita harus paham dengan Sedimentary Environment (Lingkungan Sedimentari) terlebih dahulu, yang akan saya terangkan lewat gambar yang satu ini:


Yang biasa kita pelajari mungkin mengenai Depositional Environment, nah kali ini saya berikan gambaran mengenai Sedimentary Environment. Jadi, di kerak bumi ini terjadi aktifitas Sedimen yang berupa pengendapan, erosi dan tidak ada pengendapan dan erosi. Depositional Environment merupakan Lingkungan pengendapan. Suatu lingkungan atau tempat yang mampu melakukan aktifitas pengendapan. Erosional Environment merupakan Lingkungan Erosi, tempat atau lingkungan yang mampu melakukan aktifitas Erosi. Darimana kita tahu lingkungan yang dapat terjadi erosi atau pengendapan? Hal tersebut dibatasi oleh Equibrium Environment yang tak lain suatu daerah yang tidak terkena erosi maupun pengendapan. Masih kurang paham? Saya akan berikan gambar mengenai Equibrium Environment agar lebih jelas.



maka :


Jadi base level memiliki pengaruh terhadap pengendapan dan erosi. Dan base level berpengaruh terhadap Akomodasi. Lalu apa yang disebut Akomodasi?

Akomodasi didefinisikan sebagai ruang yang tersedia untuk akumulasi sedimen dalam suatu waktu (Jervey, 1988). Akomodasi dikntrol oleh base level, karena untuk dapat terakumulasi, sedimen membutuhkan ruang dan ruang tersebut berada di bawah base level. Untuk daerah pesisir, base level dapat dikaitkan dengan muka air laut. di bawah muka air lautlah sedimen dapat terendapkan. Apa saja yang mempengaruhi Akomodasi?





Semoga dengan materi ini bisa menambah pengetahuan untuk berkegiatan Geologi ya. Kata siapa belajar Geologi itu sulit?! :D

Sumber: 
1. Sequence Stratigraphy.1996.Emery, Myers

Selasa, 24 September 2013

RELATIVE SEA LEVEL, EUSTASY, WATER DEPTH

Dalam pembahasan Stratigrafi, terutama Sikuen Stratigrafi kita akan berkenalan dengan Eustasy, Water Level dan Relative Sea Level. Apa arti dari ketiga aspek tersebut? Mari kita bahas.

1. Eustasy (Guntara, Eustasi, Global Sea Level)
Yaitu perubahan muka air laut secara Global. Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung jarak dari Datum tetap (pusat bumi) hingga muka air laut. Karena Datum nya tetap (pusat bumi tetap, tdak berpindah - pindah) maka pengukuran untuk Eustasy dapat diterima secara umum atau Global (seluruh dunia).

2. Water Depth (Kedalaman)
Yaitu kedalaman laut secara lokal. Pengukuran ini dilakukan dengan menghitung jarak dari Datum lokal (permukaan bumi; dasar laut) hingga muka air laut. Karena Datumnya berubah ubah (dasar laut) maka pengukuran untuk Water Depth tidak dapat disepakati untuk Global. Datum dari Water Depth adalah permukaan dasar laut yang variabel nya akan selalu berubah tergantung kondisi influx sedimen atau ketebalan dari sedimen tersebut, dan hal - hal yang mempengaruhi Muka Air Laut Relatif, yang menyebabkan pengukuran ini hanya berskala lokal.

3. Relative Sea Level (Muka Air Laut Relatif)
Yaitu perubahan muka air laut secara lokal. Yang membedakan dengan Water Depth adalah pengukuran ini dilakukan dengan menghitung jarak dari Datum lokal (sedimentasi di kerak bumi; bagian atas batuan dasar) hingga muka air laut. Hal - hal yang mempengaruhi Muka Air Laut Relatif seperti subsidensi, pengangkatan, kompaksi, dll. Yang menyebabkan pengukuran ini pun hanya berskala lokal. 

Dari ketiga aspek dasar tersebut, kita akan berfokus kepada Relative Sea Level (Muka Air Laut Relatif). Kenapa? Karena Muka Air Laut Relatif bertujuan untuk mengetahui ketebalan sedimentasi yang berkembang di daerahnya. Bagaimana cara megetahui nya? Secara ringkas seperti ini.

RELATIVE SEA LEVEL - WATER DEPTH = SEDIMENTARY THICKNESS

Walaupun hal ini akan berkaitan dengan waktu, rentang waktu, besar ruang pengendapan, dll.

Jadi muka air laut relatif selalu berkaitan dengan waktu dan ruang. Waktu pengendapan untuk mengetahui lama pengendapan, ruang pengendapan untuk mengetahui seberapa luas pengendapannya. Contoh satuannya yaitu km2/ juta tahun. 

Untuk lebih mengerti maka saya akan memberikan 2 gambar mengenai kedalaman dan muka air laut relatif.


WATER DEPTH ATAU KEDALAMAN














RELATIVE SEA LEVEL ATAU MUKA AIR LAUT RELATIF












Semoga dengan materi ini bisa menambah pengetahuan untuk berkegiatan Geologi ya. Kata siapa belajar Geologi itu sulit?! :D



Sumber:
1. http://strata.uga.edu/sequence/accommodation.html
2. Sequence Stratigraphy.1996.Emery, Myers

Senin, 19 Desember 2011

STRIKE dan DIP

Dalam penelitian lapisan dan struktur geologi kita harus mengetahui kedudukan batuan di permukaan bumi dengan mengukur arah penyebarannya dan juga kemiringan batuan. Dalam ilmu Geologi, kedua elemen tersebut dinamakan Strike dan Dip. Apa itu Strike Dip?

Strike atau Jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Sedangkan Dip adalah derajat yang dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike. Apa itu bidang planar? Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, dll.

Strike Dip pada bidang
http://web.arc.losrios.edu/~borougt/StrikeAndDip.jpg

Strike Dip pada batuan umumnya muncul pada batuan hasil pengendapan (sedimen). Tapi juga ditemukan pada batuan metamorf yang berstruktur foliasi. Penulisan strike dan dip hasil pengamatan ialah :

N (Derajat Strike) E/ (Derajat Dip) dan dibaca North to East (Nilai Strike) and (Nilai Dip)

Strike dip pada perlapisan batuan dapat diukur dengan menggunakan kompas Geologi. Kompas Geologi mumpuni untuk mengukur strike dip karena memiliki klinometer juga bulls eye. Klinometer adalah rangkaian alat yang berguna untuk mengukur kemiringan dan Bulls eye adalah tabung isi gelembung udara berguna untuk memposisikan kompas geologi agar menjadi horizontal.


Kompas geologi
http://doctorgeologyindonesia.blogspot.com/2010/05/kompas-geologi.html



Langkah-langkah dalam mengukur strike dan dip adalah:


  • Mencari arah jurus pada bidang (strike)
  1. Kenali dulu arah utara pada kompas, agar kita tidak terbalik menentukan arah.
  2. Tempelkan sisi kompas yang bertanda "E" (sisi kompas bagian timur) pada bidang yang akan kita ukur. 
  3. Posisikan kompas secara horizontal dengan memanfaatkan gelembung udara pada bull eyes berada di tengah.
  4. Catat derajat yang di bentuk oleh jarum magnet yang mengarah ke utara. Itulah angka Strike. Buat garis lurus searah strike untuk menentukan dip.
  • Mencari kemiringan bidang (dip)
  1. Pada garis lurus yang dibentuk strike, tempelkan sisi kompas yang bertanda "W" (sisi kompas bagian barat) secara tegak lurus.
  2. Putar tuas klinometer agar gelembung udara di dalam nya berada di tengah.
  3. Catat angka yang tertera pada jarum klinometer. Itulah angka Dip.


Disamping menggunakan kompas Geologi, strike dip bidang dapat ditentukan dengan metode 3 titik. Intinya adalah mengetahui pelamparan batuan berikut kemiringannya di lapangan. Contoh ekonomis yang kita miliki dalam menentukan strike dip ini dapat diaplikasikan dalam eksplorasi batubara, emas, dan mineral-mineral lainnya.

Mudah dan menarik bukan? Ayo kita belajar Geologi :)


Minggu, 18 Desember 2011

Mineral Bijih


Bijih merupakan sejenis batu yang mengandung mineral penting, baik itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan, kemudian hasilnya dimurnikan lagi untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis.
Kandungan atau kadar mineral, atau logam, juga bentuk kewujudannya, secara langsung akan memengaruhi ongkos pertambangan bijih. Ongkos ekstraksi harus diberi pembobotan untuk dibandingkan dengan nilai ekonomis logam yang terkandung untuk menentukan bijih yang mana yang lebih menguntungkan dan bijih yang mana yang kurang atau tidak menguntungkan. Bijih logam secara umum merupakan persenyawaan oksida, sulfida, silikat, atau logam "murni" (misalnya tembaga murni yang biasanya tidak terkumpul di dalam kerak Bumi atau logam "mulia" (biasanya tidak berbentuk persenyawaan) seperti emas. Bijih harus diolah untuk mengekstraksi logam-logam dari "batuan sampah" dan dari mineral bijih. Tubuh bijih dibentuk oleh berbagai macam proses geologis. Di dalam bahasa Inggris, proses "pembentukan bijih" disebut sebagai ore genesis.
Dalam dunia pertambangan dikenal juga istilah mineral gangue. Gangue merupakan bahan berharga komersial yang berada di sekeliling, tercampur, atau disebut sebagai mineral yang diinginkan, yang terdapat pada suatu endapan bijih. Untuk memisahkan suatu mineral gangue, maka diperlukan apa yang disebut dengan pengolahan mineral, yang merupakan aspek penting dalam pertambangan. Pengolahan ini dapat menjadi sesuatu yang rumit, tergantung pada sifat dari mineral yang terlibat. Keberhargaan suatu mineral dapat dilihat dari konsentrasi mineral yang diinginkannya.
Dalam suatu pengolahan bijih maupun mineral gangue juga membutuhkan informasi yang detail mengenai komposisi, tekstur dan kondisi mineral yang akan diolah dan dalam penyelidikan mengenaicara serta hasil pengolahan bijih tersebut. Dengan mempelajari tekstur dan struktur dari suatu bijih, maka dapat diperoleh gambaran tentang pembentukan awal bijih, metamorfosa, lingkungan pengendapan, kemungkinan pengolahannya, deformasi dan pelapukan dari bijih.
Tekstur yang dihasilkan pada suatu endapan bijih dapat juga disebabkan oleh adanya pengisian atau inklusi fluida maupun dapat disebabkan karena adanya alterasi pada dinding batuan. Dengan mempelajari  inklusi fluida maupun alterasi pada dinding batuan tersebut kita dapat mengetahui tentang asal atau sumber mineralisasinya dan prospek yang dapat dihasilkan jika dilakukan pertambangan pada endapan tersebut.
Dengan mempelajari tekstur dan struktur mineral bijih dan gangue, dapat diperkirakan apakah mineral terbentuk karena penggantian (replacement) dari mineral yang telah ada (replacement textures) atau oleh pengendapan (pengisian) fluida pada pekahan atau pori (open space filling textures).








(Kelompok 2 Geologi Sumberdaya Mineral, Geologi Unpad. 2011)

Jumat, 02 Desember 2011

GEOLOGI STRUKTUR

Geologi Struktur ialah kajian ilmu yang mempelajari tentang arsitektur kulit bumi (batuan) hasil deformasi beserta gaya penyebabnya (Haryanto, 2003). Dengan demikian hal penting yang dipelajari di dalam Geologi Struktur pada dasarnya mencakup tentang proses dan hasil. Proses berkaitan dengan gaya, gerak, displacement, waktu, serta berhubungan dengan sifat fisika-kimia batuan. Sedangkan hasil atau produk berkaitan dengan kedudukan, posisi dan geometri batuan.
Geologi struktur penting dipelajari karena didalamnya mempelajari proses pembentukan struktur Geologi. Struktur geologi inilah yang mengontrol pembentukan dan penyebaran batuan/mineral di kulit bumi. Cabang ilmu yang berkaitan dengan ilmu ini antara lain, Stratigrafi, Sedimentologi, Paleontologi, Petrologi, Vulkanologi, dan Geomorfologi.
Contoh kasus betapa pentingnya mempelajari Geologi Struktur ialah, bentuk relief permukaan bumi (morfologi) merupakan hasil dari aktifitas tektonik dan struktur baik yang skalanya lokal maupun regional.
Dalam beberapa literatur disebutkan pembahasan materi Geologi struktur mencakup studi tentang gaya (force),  unsur geometri struktur, struktur perlipatan (fold), struktur sesar (fault), struktur kekar (joint) dan struktur lainnya (sesar minor).
Dalam mempelajari struktur Geologi kita harus mengamati, mengukur dan menganalisis struktur batuan. Struktur batuan adalah kenampakan batuan (bentuk/ geometri) yang menempati ruang dan terbentuk akibat suatu proses tertentu (tektonik/ non tektonik). Berdasarkan pada proses pembentukannya, struktur batuan dibedakan menjadi struktur primer dan struktur sekunder.
Geologi struktur dapat diaplikasikan pada:

  • Dalam Vulkanologi, terbentuknya rangkaian gunung api dilatarbelakangi zona lemah (akibat struktur dan proses tektonik)
  • Terakumulasinya MIGAS Bumi di bawah permukaan, salah satuny dikontrol oleh struktur Antiklin maupun struktur sesar.
  • Dalam penambangan tertutup, Geologi struktur berguna untuk pembuatan terowongan (Tunnel).
  • Perencanaan lahan untuk daerah pemukiman perlu peninjauan struktur Geologi terlebih dahulu. Apakah daerah tersebut dilalui jalur sesar atau tidak.
  • Keterdapatan logam mulia (emas dan perak) salah satunya dijumpai dalam struktur kekar. Berupa batuan yang telah mengalami retakan/celah.


contoh-contoh Struktur Geologi adalah:

1. Lipatan (Fold)

















2. Kekar (Joint)

















3. Sesar (Fault)

GEOLOGI DASAR

Apa sih geologi itu? Geologi itu mempelajari apa? Geologi ngapain sih? Perlukah kita mempelajari Geologi?


Pertanyaan-pertanyaan tersebut pasti terbenak dalam pikiran kita bila kita awam seputar ilmu Geologi. Maka saya aka sedikit memberikan ulasan sedikit tentang ilmu geologi :)


Oke, kita tinjau dari arti harafiah kata Geologi ya. Geologi berasal dari bahasa Yunani: γη=ge, "bumi" dan λογος=logos, "ilmu". Maka menurut arti kata Geologi adalah Ilmu yang mempelajari Bumi. Arti luasnya Geologi adalah Ilmu yang mempelajari Bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Arti sempitnya adalah bidang Ilmu yang mempelajari kenampakan Bumi beserta isinya dari mulai inti bumi hingga lapisan terluar bumi (litosfer), struktur, sifat fisik batuan, dan sejarah maupun proses pembentukannya. Seorang pakar Geologi biasa disebut Geologist atau Geologiwan.


Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Geologi adalah Geomorfologi, Paleontologi, Stratigrafi, Geologi Struktur, Tektonika, Petrografi, Mineralogi, Geologi Sejarah, Vulkanologi, Geologi Teknik, Oseanografi, dll.


Karena banyaknya ilmu yang berkaitan dengan Geologi maka pembahasan Geologi pun jadi luas sekali. Sebagai contoh bila kita membahas tentang Petrologi, kita akan akan mempelajari Petrologi batuan sedimen. Disini kita berbicara batuan sedimen yaitu, batuan yang terendapkan dan tersebar 70% dari jumlah batuan yang terdapat di Bumi. Dalam batuan sedimen ini kita pun dapat mempelajari Batubara dan Minyak&Gasbumi sebagai mineral sumberdaya energi. Karena Batubara dan Minyak&Gasbumi berasal dari batuan sedimen.


Geologi pun dapat diaplikasikan dalam banyak hal di kehidupan sekarang. Sebagai contoh untuk membuat pembangunan didapat dari pembahasan Geologi Teknik. Bencana Gunung api dapat dipelajari dari Vulkanologi. Sumberdaya Alam dapat dipelajari dari Geologi Batubara, Geologi MIGAS, Geologi Sumberdaya Alam, Geologi Eksplorasi, dll.


Kebutuhan perusahaan-perusahaan dalam aspek Geologi pun semakin meningkat. Perusahaan yang bergerak di bidang MIGAS, Batubara, Vulkanologi, Hidrologi pun mencari Geologist handal untuk menaungi perusahaan tersebut.


Ternyata banyak bukan fungsi dari ilmu Geologi? Di sini saya akan menceritakan sedikit tentang masing-masing ilmu yang berkaitan dengan Geologi agar kita dapat memahami betapa menariknya Bumi kita ;) Maka mari kita belajar Geologi :D

Minggu, 21 November 2010

Pergeseran Makna Kata Insya Allah


A: Hai, sore ini ada acara ga? Makan malem bareng yuk!
B: Sori nih aku udah ada janji, tapi Insya Allah kok.
Akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang mengumbar kata “Insya Allah” sesukanya. Dilihat dari percakapan di atas, bahwa orang yang memiliki janji pun membatalkan janji lain dengan kalimat ‘Insya Allah’. Tapi tahukah makna dari kata ‘Insya Allah’ tersebut?
Dan jangan sekali-kali kamu mengatakan terhadap sesuatu ’sesungguhnya aku akan mengerjakan esok,’ kecuali (dengan mengucapkan) insya Allah. Dan ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan katakanlah ‘mudah-mudahan Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya daripada ini.” (QS Al-Kahfi: 23-24).
Di ayat tersebut Allah memerintahkan ucapan semacam “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” harus diikuti dengan ucapan Insya Allah. Sedangkan ucapan “Sesungguhnya aku akan mengerjakan besok” adalah ucapan kepastian, keyakinan diri dapat melakukan, bukan ucapan keragu-raguan. Maka Insya Allah adalah penegas ucapan kepastian dan keyakinan. Bukan keragu-raguan. Jadi dapat di simpulkan bahwa penggunaan kata ‘Insya Allah’ lebih kepada orang yang sungguh-sungguh berjanji akan menepati janji. Bukan kepada mengumbar janji membuat orang percaya tapi berencana untuk membatalkan.
Namun disayangkan, banyak orang berbicara ‘Insya Allah’ seakan-akan pasti, tetapi ragu-ragu. Sungguh celaka, karena mereka benar-benar mengubah makna kata ‘Insya Allah’ sendiri jauh daripada yang tersirat di Al-Qur’an.
Bahwa sebenarnya janji yang pasti pun walaupun di ikuti dengan kalimat ‘Insya Allah’ itu tidak 100% benar. Tetap Allah memiliki faktor ‘x’ yang bisa membuat janji tersebut batal atau terpenuhi. Yang pasti kita dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam berjanji apalagi dengan menggunakan kalimat ‘Insya Allah’. Hasil akhir akan di tentukan oleh Allah Dzat yang Maha Tahu.
Maka apabila anda tidak yakin dengan sesuatu cukup katakan “tidak…” atau “saya ragu…”. Bila anda yakin dengan suatu hal maka katakan dengan tegas “Insya Allah…”.